Direktur BUMD PT. SPRH, Rahman, SE
ROKAN HILIR- Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu daerah penghasil minyak dan gas (migas) yang ikut menerima dana participating interest (PI) 10 % dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan jumlah hampir setengah triliun. Dengan jumlah dana participating interest (PI) yang besar ini diharapkan dapat menjadi pemasukan baru bagi pemerintah daerah yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Direktur BUMD PT. SPRH, Rahman, SE di wawancarai wartawan beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa pihaknya telah merancang sejumlah usaha bisnis. Rencana bisnis tersebut diantaranya, Penambahan SPBU, Mendirikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Membuat Pabrik Minyak Goreng, Pembangunan jalan Tol dari dumai menuju Bagan Batu, Mendirikan Rasmiling, dan usaha SPBE serta rencana membuka anak perusahaan yang bergerak dibidang migas.
“Berkaitan dana PI Rp. 488 miliyar itu sebenarnya punya BUMD tapi apabila BUMD itu untung BUMD itu wajib menyetor ke kasda atau deviden namanya, aturannya 55 persen dengan catatan harus diaudit dahulu, audit kantor akuntansi publik. setelah selesai di audit berapa disetor ke kasda dan berapa tinggal di BUMD, duit untuk BUMD itulah kita kembangkan jadi usaha baru, ‘ kata Rahman.
Rahman menambahkan, Untuk rencana bisnis pihaknya sedang menyusun sejumlah rencana bisnis.
“Membuat rencana bisnis itu ada aturan dan undang-undangnya tidak bisa kami buat begitu saja harus ada tenaga ahli dari universitas. karena di riau kami memakai universitas Riau, proses rencana bisnis, ” Sebut Direktur BUMD PT. SPRH.
Dijelaskan Rahman, gambaran umum rencana bisnis yang sudah diajukan pihaknya kepada tenaga ahli yaitu penambahan SPBU bisa jadi empat unit. Membuat Pabrik Kelapa Sawit (PKS) , Pabrik Minyak Goreng,
“Bapak bupati lebih hebat lagi mau membuat jalan tol dari dumai tembus ke Bagan Batu. Alhamdulillah salut kita dengan pak bupati Afrizal Sintong. Di zaman pak bupati Afrizal Sintong ini lah dana PI besar kita dapat. Kalau sebelumnya BUMD kita terus rugi, ” ujarnya.
Rahman juga merencanakan bisnis lain yang ingin mereka buka seperti ingin membuka usaha swalayan di SPBU. menurutnya usaha swalayan bisa membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan PAD. Selain itu eks kantor DPRD juga ingin dijadikan pusat ngopi berkelas.
” Dulu rencananya bekas kantor DPRD Rohil itu mau kita buat hotel, dibilang pak bupati tidak usah lagi karena bisa rugi, gedung itu dihibahkan saja tapi dikaji dahulu aturan hukumnya.Kemudian kita ada juga rencana pembuatan Racemiling, usaha ini supaya rokan hilir punya beras, padi kita banyak mengapa kita membeli beras dari luar, ” ungkapnya.
Tidak hanya usaha itu, BUMD PT. SPRH juga berencana mendirikan pabrik minyak goreng dan usaha SPBE serta rencana ingin membuka anak perusahaan, anak perusahaan yang bergerak dibidang migas.
“Kita ada 400 sumur minyak tua. salah satunya bisa menghasilkan, itu merupakan ingkam yang besar. Andai kata diantara 400 sumur minyak itu kita dapat saja satu sumur yang berisi minyak tentu kita bisa kaya, kaya kita sumur minyak kita ada 400 yang nanti dikelola oleh anak perusahaan kita, dana bagi hasilnya masuk ke pemda jadi tidak ada lagi istilah tunda bayar lagi, gaji bisa sesuai UMK, ” pungkasnya.
Sumber : Wawancara