Ketua Umum MKA LAMR Rohil,Nasruddin Hasan
ROKAN HILIR- Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Kabupaten Rokan Hilir dorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Sarana Pembangunan Rokan Hilir (SPRH) kembangkan usaha bisnis.
” BUMD SPRH ini adalah usaha milik daerah, statusnya dari PD meningkat menjadi PT. BUMD ini ada bisnis sosial juga, kalau bisnis sosialnya itu masyarakat petani tentu Ia bergerak dalam perusahaan yang menaikan nilai tambah bagi petani, umpama kalau disini dominannya sawit bagaimana BUMD itu bergerak dibidang pengembangan sawit. Pertama mungkin dari sisi nilai tambah seperti pabrik, ” kata Ketua Umum MKA LAM Rohil, Nasruddin Hasan, Senin (20/05/2024).
Selanjutnya, tambah datuk Nasrudin Hasan Jika bisnis sosial itu bidang pertanian bagaimana untuk meningkatkan hasil tani, BUMD harus berkerjasama dengan Rasmiling untuk membeli padi masyarakat.
“Kita lihat padi kita dibawa ke Sumatra Utara, kemudian sudah menjadi beras dibawa lagi masuk ke rohil. orang bisa cari untung, tidak mungkin rasanya kita tidak bisa mencari untung di rumah kita sendiri, ” sebutnya.
Untuk pengembangan usaha bisnis BUMD SPRH ini mendapat dukungan dari MKA LAM Rohil.
“Jadi kita perlu beri dukungan kepada teman- kita yang duduk di perusahaan daerah ini. Sekarang status BUMD kita sudah berubah, semangat tentu berubah. Saya tengok dari data yang saya dapat penghasilan mereka pun berubah secara individu kalau dulu gaji seorang menejer atau direktur itu sekian sekarang sudah naik, ” ungkapnya.
Kemudian dijelaskan mantan ketua DPRD Rohil itu, BUMD menurut Undang-undang mereka juga menjadi rekanan daripada PHR dan kerjasama itu BUMD SPRH bisa manfaatkan.
“Maka dari itu kita berikan masukan kepada adek-adek kita yang duduk di BUMD yang great nya sudah naik dari PD menjadi PT, ruang lingkupnya sudah luas. dana yang masuk dari PHR mereka sudah punya modal kalau perlu pemda lakukan menyertakan modal ke BUMD. Kalau kurang modal tambah modal. Kita khusus dari MKA LAM Rohil tetap memberikan dukungan kepada pihak BUMD, berikan mereka waktu dan kesempatan, jangan baru meningkat jadi PT kita udah minta yang lain-lain, kasi mereka kesempatan. Mudah-mudahan dengan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing saya yakin dan percaya BUMD bisa lebih maju. Sedangkan orang tak ada duit saja bisa maju apalagi modalnya sudah ada, ” ujarnya.
Peran masyarakat dan pihak media juga dibutuhkan untuk melakukan pengawasan terhadap BUMD agar pengelolaan dana BUMD tetap berada di dalam real.
“Dari media perlu lah ikut mengontrol, kalau mereka nampak agak -agak keluar dari real suruh masuk lagi, tapi mengontrol dengan cara yang baik jangan dihantam dulu baru diperbaiki, perbaiki dulu, kalau tak mau baru dihantam, ” pungkasnya. (Redaksi)