Jakarta — Lembaga Swadaya Masyarakat-Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk mengaudit pekerjaan Asphalt Jalan Poros Pekaitan (DAK Penugasan) melalui metode eKatalog di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Rohil Tahun Anggaran 2024.
” Ada dugaan indikasi kondisi jalan yang dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terkesan tidak memperhatikan mutu, kwalitas jalan yang tidak sesuai dengan kontrak kerja.” Kata Ketua Umum Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) Ir. Ganda Mora S.H M.Si kepada wartawan,Rabu (19/02/2025).
Menurutnya, Kondisi pekerjaan Asphalt di Jalan Poros Pekaitan (DAK Penugasan) yang dikerjakan CV TK Grup dengan nilai kontrak Rp. 10,3 Milyar diduga dikerjakan dengan asal – asalan oleh pihak kontraktor pelaksana. Dari beberapa titik asphalt kondisinya sangat prihatin menginggat dalam hitungan bulan dikerjakan sudah terdapat beberapa ruas jalan mengalami keretakan dan berlubang. Sehingga masyarakat dirugikan atas proyek tersebut.
Dengan kondisi seperti ini, kita minta BPK segera melakukan audit investigatif untuk menemukan penyimpangan atas pekerjaan tersebut mengingat pencairan 100 persen termasuk retensi 5 persen turut dicairkan pada 31 Desember 2024. Hal ini kita desak supaya publik tahu jumlah kerugian negara dan siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas penyimpangan ini. Harus diusut tuntas apapun motifnya,” ungkap Ganda.
Seperti diketahui, Pekerjaan Peningkatan Jalan Poros Pekaitan (DAK Penugasan), Nomor Kontrak : 620/04/SPHS/REKONST JLN/PJJ/PUTR/2024 dimenangkan CV. TK GROUP Alamat JL. Sisingamangaraja Bagan Sinembah dengan Nilai Kontrak Rp 10.318.538.678,00 dengan Jangka Waktu Pelaksanaan: 210 HK (22 Mei 2024 – 17 Desember 2024), Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan :220 HK (22 Mei 2024 – 27 Desember 2024) serta Jangka Waktu Pemeliharaan 180 HK (27 Desember 2024 – 24 Juni 2025).
Bahwa Pekerjaan Peningkatan Jalan Poros Pekaitan menjadi sorotan banyak pihak lantaran penerapan pekerjaan Asphalt tidak sesuai Rekapitulasi Harga Satuan atau RAB, salah satu contoh seperti permukaan asphalt kasar dan banyak titik mengalami keretakan dan berlubang bercampur tanah kuning dan ditambah lagi pekerjaan Base A dan Base B kurang padat.
Sementara tanggapan Kadis PUTR Rohil, Asnar melalui direksi bidang pembangunan jalan dan jembatan, Aldila, Jum’at (17/01/2025) sebelum nya kepada wartawan “Kami dari pihak Dinas akan menyurati rekanan kontraktor untuk segera menindaklanjuti dan memperbaiki kerusakan yang ada selama masa pemeliharaan. Kemudian menelaah darimana faktor-faktor penyebab kerusakannya.
Lebih lanjut dijelaskan Aldila, bahwa pihaknya sudah turun kelapangan meninjau ulang ke lokasi pekerjaan peningkatan jalan Poros Pekaitan. “Memang kami temukan beberapa kerusakan yang ada pada badan jalan dan sudah mendokumentasikannya. Kemudian sudah kami sampaikan juga kepada kontraktor nya untuk mengerjakan ulang mana titik-titik yang rusak dan menghitung berapa jumlah kerusakan dan kapan segera ditindaklanjuti, ” katanya.
Ditanya apa saja Item pekerjaan dan berapa jumlah volume peningkatan jalan Poros Pekaitan itu. Ia menjelaskan untuk volume panjang jalan 1.864 meter dengan penanganan long segment, ada 21 titik fokus pekerjaan dan satu long segment. Item pekerjaan timbunan untuk daerah-daerah yang kira-kira perlu di perbaiki. Kemudian pekerjaan agregat kelas A dan kelas B dan pekerjaan asphal AC-WC dan AC-BC terakhir pekerjaan perbaikan jembatan. Kalau untuk bahan mengacu dengan kontrak.
” Setelah barang terhampar kita adakan Sand Cone untuk menguji kepadatan dari hasil pengukuran bersama dengan pihak rekanan didapati hasilnya masuk sesuai spek, ” ujarnya.
Kabid Pembangunan Jalan Dan Jembatan Dinas PUTR Kabupaten Rokan Hilir, Lusi Suryadi dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp, Rabu (19/02/2025) mengatakan, pemeliharaan jalan Poros Pekaitan segera dilakukan oleh pihak rekanan.
“Sekarang lagi tahap persiapan dilapangannya menunggu alat datang. Yang jelas Untuk titik-titik kerusakan kita upayakan maksimal dalam perbaikannya, ” ujar, Lusi Suryadi. (Tim)