ROKAN HILIR-KPU Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan laporan evaluasi tahapan pemilihan tahun 2024.
Focus Group Discussion (FGD) berlangsung di ruang mediacenter KPU Rokan Hilir, Senin (24/02/2025).
Dalam sambutannya, Ketua KPU Rohil, Eka Murlan menyampaikan bahwa evaluasi tahapan pilkada penting sekali dilakukan agar kedepan pelaksanaan pemilu dan pilkada bisa terlaksana lebih baik lagi.
“Kami KPU selalu membuka ruang diskusi mulai dari tahapan kemarin kita mulai hingga saat ini. Jadi kami selalu menerima tidak hanya terbatas di ruangan pertemuan ini tetapi mengingat tahapan yang sudah kita lalui dan sudah kita jalani secara bersama dari awal hingga kemarin sudah dilaksanakan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih, tentu evaluasi tahapan yang kita laksanakan pada hari ini sangat penting sekali bagi kami dan tentunya bagi kita agar ke depan baik tahapan pemilu dan tahapan pilkada selanjutnya kita bisa melaksanakannya yang jauh lebih baik, ” Eka Murkan, Senin (28/02/2025).
Eka Murlan mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih pada setiap penyelenggaraan pemilu dan pilkada.
“Kami dari KPU beserta dengan jajaran sudah memaksimalkan betul dengan sepenuh hati dengan sekuatnya melaksanakan tahapan ini didukung dari semua pihak, Pemerintah Daerah, Kesbangpol yang intens juga bersama kami melakukan sosialisasi mengsukseskan tahapan demi tahapan, tentu di setiap tahapan ini ada catatan-catatan goresan,toresan kita tapi berharap di momen kesempatan ini mari kita luangkan, mari kita sampaikan sehingga apa yang kita tuangkan hari ini menjadi masukan yang sangat berarti untuk pilkada dan tahapan yang selanjutnya, ” harap ketua KPU Rohil.
Kemudian itu, disampaikan Eka Murlan, berkaitan dengan partisipasi pemilih jika dilihat dari pemilihan tahun 2011 partisipasi pemilih di kabupaten Rokan Hilir itu sebesar 66,82%. Lalu, pada Pilkada di 2015 partisipasi pemilih sebesar 59,99% mengalami sedikit penurunan. Kemudian Pilkada di 2020 partisipasi pemilih kembali naik menjadi 69,53%. ini sebuah partisipasi yang cukup tinggi selama pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Rokan Hilir .
“Kita ketahui Pilkada di 2020 itu kondisi kita dalam keadaan covid tetapi partisipasi kita cukup tinggi dan pada saat Pilkada tidak ada laporan yang masuk ke kami ataupun yang kita dengar bahwasanya atas pelaksanaan Pilkada itu kita ada yang terdampak oleh covid,” ungkap Eka.
Sementara itu lanjut ketua KPU Kabupaten Rohil lagi bahwa, pada Pilkada di 2024 partisipasi pemilih kembali mengalami penurunan di angka 65,50%, ada sekitar 4% tetapi menurutnya jikalau dibandingkan dengan jumlah data pemilih di Rohil itu memang lebih tinggi.
“Tentunya, dibandingkan jumlah pemilih pada saat Pilkada di 2020 yang angkanya mencapai angka 300.000 lebih, tetapi di Pilkada 2024 ini sebesar 465.000. Dengan jumlah partisipasi dengan peningkatan jumlah DPT yang ada, ini cukup tinggi dibandingkan Pilkada di 2020 silam.
“Memang sedikit mengalami penurunan, tetapi kalau kita bandingkan dari jumlah DPT saya pikir hampir sama angkanya. Hal ini tercapai dengan segala upaya, segala usaha sudah kita lakukan bagaimana pelaksanaan Pilkada berjalan dengan sukses,” Demikian dijelaskan Eka Murlan.
Sementara itu, mewakili Bupati, H. Bistamam dan Wakil Bupati Rohil, Jhony Charles, Asisten I Pemkab Rohil, H Ferry H Parya menyampaikan permohonan maaf bahwa pimpinan tidak bisa menghadiri undangan KPU pada acara Focus Group Discussion (FGD).
” Mohon maaf bapak Bupati tidak dapat hadir karna beliau lagi mengikuti acara di Malang sedangkan bapak wakil bupati lagi memimpin rapat di Bappeda, ” ucap Asisten I.
Ia menyebutkan bahwa Pilkada sudah dilaksanakan sehingga berujung pada kegiatan pelantikan.
“Kita bersyukur, bahwa Rokan Hilir menjadi daerah yang menjadi perhatian serius waktu itu. Diprediksikan situasi kondisi politik di Rohil agak hangat dengan peristiwa dan berita yang beredar sangat hangat, ini menjadi catatan atas usaha yang dilakukan secara maksimal para penyelenggara, peserta dan masyarakat dapat meminimalisir hal itu semua,” ujar Ferry.
Menurut Ferry, ini satu hal yang patut di syukuri, karena dari kondisi yang ada, ada banyak hal yang perlu dievaluasi bersama dengan mencari solusi terbaik ke depan. Sehingga pada Pilkada Rohil masa yang akan datang akan lebih baik lagi.
“Kemudian soal partisipasi pemilih ada penurunan sekitar 4%, hal ini perlu kita jadikan evaluasi agar ke depan pemilih kita makin membaik. Ada sekitar 35% masyarakat yang tidak mau memilih dengan berbagai alasan,” tuturnya.
Hadir pada giat FGD tersebut, segenap komisioner KPU Rohil, komisioner Bawaslu Rohil, Kejaksaan, Polres Rohil, Kodim 0321 Rohil, seluruh perwakilan parpol, TNI AL, Pemkab Rohil, serta para awak media di Rohil. (Agung)