Ket: Nenek Mudo Menangis Ia merasa sedih tidak mendapatkan lagi bansos
ROKAN HILIR- Presiden Prabowo Subianto ingin bantuan sosial (bansos) yang diberikan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu Presiden Prabowo juga memberikan arahan, melalui menteri sosial (Mensos) Syaifullah untuk memperkuat program berupa penyediaan makan dua kali sehari untuk 35 ribu penyandang disabilitas, pemenuhan gizi bagi lansia terlantar di atas 75 tahun.
Namun niat mulia orang nomor satu di Republik Indonesia itu tidak dirasakan oleh Mudo nenek berusia lebih kurang 75 tahun yang merupakan warga jalan SMAN 2, RT.026 Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Propinsi Riau. Ia tidak lagi mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Kini nenek Mudo hanya bisa menangis setiap ia tahu bahwa adanya penyaluran bantuan sosial (bansos). Mengapa tidak sebelumnya Ia masuk dalam data penerima bantuan sosial seperti warga lainnya. Namun entah siapa yang salah dan keliru dalam melakukan pendataan sehingga nenek yang sudah ditinggal mati oleh sang suami beberapa tahun yang lalu tidak lagi mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah karena Ia dinyatakan masuk dalam katagori masyarakat yang tidak layak mendapat bansos atau Desil 6 sampai 10 dalam pemeringkatan kesejahteraan.
” Biasa nenek dapat PKH,dapat bantuan lansia dan bantuan yang lainya, tapi sekarang tak dapat lagi apa masalahnya nenek tak tau. Nenek udah mendatangi dinas sosial minta tolong dan minta tolong juga dengan petugas pendamping PKH dan sudah dibantu memperbaiki data nenek, namun nenek belum juga dapat bantuan sosial,” ungkap Mudo di kediamannya, Senin (03/11/2025).

Ket: Nenek Mudo menunjukkan kartu keluarga sejahtera yang pernah ia dapatkan sebelumnya
Selama tidak menerima lagi bansos dari pemerintah, nenek Mudo hatinya selalu merasa sedih dan terus menangis karena bansos merupakan salah satu reski yang dapat membantu kebutuhan hidupnya.
” Saya merasa sedih ketika mendengar orang lain menerima bansos, ada yang mendapatkan beras, ada juga yang dapat uang sedangkan saya tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah itu lagi. Saya berdoa dan selalu berharap bisa kembali mendapatkan batuan dari pemerintah karena sangat membantu untuk kebutuhan hidup saya yang sudah tua ini,” harap nenek Mudo terlihat menggunakan kaos berlogo Partai Gerindra.
Diketahui, selain nenek Mudo, hal yang sama juga dirasakan oleh Ibuk Aisyah seorang janda tua warga Jalan SMAN 2 Kelurahan Bagan Hulu.
Ibuk Aisyah ini juga dinyatakan sebagai masyarakat tidak layak mendapatkan bansos atau Desil 6 sampai 10 dalam pemeringkatan kesejahteraan, pada hal kondisi ekonominya juga memperhatinkan. Selama sang suami meninggal dunia ia hanya bergantung hidup dengan anak-anaknya. Ia sangat berharap bisa mendapatkan lagi bansos dari pemerintah. (red)