ROKAN HILIR- Ketua DPC Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) kabupaten Rokan Hilir, M.Nizar, SE. MM menghadiri acara pengukuhan dan Sosialisasi Gebyar Seni Budaya Kuda Lumping Sido Rukun di Desa Karya Mulyo Sari Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir – Riau.
Kegiatan itu berlangsung di pasar Minggu kepenghuluan Karya Mulyo Sari (MKS) Jalan Lintas Pesisir,Jum’at (04/10/2024).
Turut hadir dalam acara kesenian itu PJ Datuk Karya Mulyo Sari, Bhabinkamtibmas, para sesepuh dan Pinisepuh Paguyuban Seni budaya Kuda Lumping dari lima kepenghuluan di kecamatan Pekaitan diantaranya, Kepenghuluan Suak Temenggung, Kepenghuluan Pedamaran, Kepenghuluan Rokan Baru Pesisir, Kepenghuluan Karya Mulyo Sari (KMS) para perangkat Kepenghuluan dari 5 (lima) kepenghuluan yaitu dari Pedamaran, Rokan Baru, Teluk Bano II, Suak Temenggung dan Rokan Baru Pesisir.
Kegiatan ini dilaksanakan guna menyatukan dan kolaborasi seni budaya kuda lumping yang ada di beberapa kepenghuluan di Kecamatan pekaitan agar dirukunkan menjadi sebuah wadah dalam rangka untuk menghidupkan dan membesarkan kembali seni budaya Jawa khusus di kacamatan pekaitan.
Dalam sambutanya, panitia penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa seni budaya kuda lumping adalah merupakan asli seni budaya bangsa Indonesia dan seni budaya orang Jawa tapi bukan artinya orang Jawa saja yang ikut sebagai peserta pemain kuda lumping, buktinya di Kecamatan Pekaitan sendiri orang Melayu dan Batak juga sebagai pemain kuda lumping itu yang perlu apresiasi,” Papar Pembawa acara saudara Resmono.
Pada kesempatan itu, Ketua Perhimpunan Anak Tran Indonesia (Patri) kabupaten Rokan Hilir, M.Nizar dalam sambutanya mengakui bahwa dirinya adalah seorang anak dari Kecamatan Pekaitan, masa kecilnya tinggal di Blok C Desa Suak Temenggung.
“Saya ini dulu anak orang blok C waktu itu Suak Temenggung, Saya anak Alm Mbah Kamat yang mungkin sebagian yang mengenal dan sebagaiannya lagi tidak mengenal saya. Saya memang jarang ke sini tapi pemikiran saya banyak untuk pembangunan di kecamatan pekaitan sini, untuk kepenghuluan Suak Temenggung untuk kepenghuluan Pedamaran, untuk Rokan Baru Pesisir dan Desa Lainnya yg berada di Kecamatan Pekaitan” kata Nizar.
Dijelaskan, dengan punya sedikit kemampuan, dan Ia juga merukunkan Waka DPC Gerindra Rohil punya hubungan baik dengan para penjabat. Ia terus berupaya menyambung komunikasi untuk pembangunan kampung halamannya Pekaitan.
“Karena saya anak trans punya wadah yang namanya PATRI (Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia) dan saya merasakan bagaimana susahnya dulu tinggal di kecamatan pekaitan manis pahit semua pernah saya rasakan. Maka dengan akses-akses kedekatan saya dengan pejabat yang ada ditingkatkan Kabupaten, Provinsi Riau dan bahkan di Pusat kita sondingkan agar daerah kita dapat terperhatikan.
“Alhamdulillah saya terus melakukan komunikasi bagaimana kue kue pembangunan bisa masuk ke desa-desa yang ada di kecamatan pekaitan,” Tandas Nizar Akas
Kemudian dirinya mengaku salut dan apresiasi kepada para orang tua dan sesepuh suku Jawa yang ada di kecamatan pekaitan yang punya keinginan dan semangat besar untuk membangkitkan seni budaya di kecamatan pekaitan.
“Saya salut dengan orang tua dan sesepuh kita yang masih begitu semangatnya untuk membangkitkan dan memajukan semua seni dan budaya bertujuan guna memotivasi anak-anak muda agar supaya tidak salah dalam bergaul. Tentu dengan adanya komunitas -komunitas kesenian dan budaya ini kita berharap bisa tersalurkan ke anak-anak sehingga menjadi hobi untuk berkuda lumping dan hobi dengan kesenian yang lainnya,” harap Nizar
Sebagai ketua DPC PATRI Rokan Hilir cak Nizar mengucapkan terima kasih kepada para sesepuh dan pinisepuh kesenian yang ada di kecamatan Pekaitan yang telah ikut memikirkan kemajuan seni budaya di kecamatan pekaitan,” pungkasnya.(r1)