Rohil — Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dibawah pimpinan Kepala Dinas Asnar SP. MSi selalu gencar melakukan pembangunan seperti akses jalan maupun pekerjaan lainnya. Akan tetapi pekerjaan yang dibangun banyak dikeluhkan masyarakat, salah satunya pembangunan jalan yang baru saja dibangun kini sudah rusak kembali.
Seperti diberitakan oleh beberapa media online pada pekerjaan Proyek Jalan Poros Pekaitan (DAK PENUGASAN) senilai Rp 10,3 Miliar di Desa Pekaitan Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir sudah mengalami kerusakan yang cukup signifikan dan setelah diviralkan kini diperbaiki kembali. Padahal, pekerjaan tersebut baru sekira 1 bulan selesai dikerjakan.
Hasil investigasi tim media dilapangan pada Rabu 5 Maret sampai 12 Maret 2025 , terlihat asphalt yang rusak sedang dibongkar para pekerja dari kontraktor CV. TK GROUP, Mereka membongkar kembali aspal yang rusak tersebut. Setelah itu ditutupi tampak asphalt yang dibongkar sudah dilapisin base dan hingga sampai saat ini belum ditutupi asphal.
Diketahui, untuk Pekerjaan Jalan Poros Pekaitan (DAK PENUGASAN 2024) dengan nomor Kontrak : 620/04/SPHS/REKONST JLN/PJJ/PUTR/2024 Proyek yang dimulai pada 22 Mei 2024 – 17 Desember 2024 ini menelan anggaran sebesar Rp 10.318.538.678,00 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 210 hari kalender dan Masa Pemeliharaan: 180 HK (27 Desember 2024 – 24 Juni 2025),
Sebagai pemenang e-Katalog pada pekerjaan ini adalah CV. TK GROUP.Nama Kontraktor Heru Nurdiansyah yang beralamat Jalan Sisingamangaraja Bagan Sinembah Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir. Sedangkan sebagi Pengguna Anggaran (PA) Dinas PUTR Rohil Asnar SP.MSi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Lusi Suruadi ST.MH, Konsultan pengawasan CV. Nanda Nur Riana.
Terpisah, saat awak media konfirmasi beberapa warga langsung mengomentari awalnya kami menyambut baik adanya pekerjaan asphalt sepanjang 1.800 Meter bisa diharapkan dapat memperlancar akses transportasi dan roda perekonomian, namun setelah selesai pekerjaan jalan ada rasa kekecewaan terhadap kualitas proyek tersebut.
Karena selain pembangunan ini terkesan asal jadi dan tidak memenuhi standar kualitas yang seharusnya, sebab pekerjaan asphalt Jalan Poros Pekaitan ini jauh dari harapan, serta tidak memenuhi kwalitas/standar mutu.
“Tidak sesuai harapan, jangankan sampai satu tahun ini belum satu bulan sudah retak-retak, dikampung kami tidak dilewati truk tronton, cuma dilewati pickup dan truk biasa saja sudah seperti ini, Kalau tidak ada Bapak-bapak wartawan menaikan berita ini mungkin gak ada perbaikan kembali” ujar Ali salah satu warga Pekaitan kepada awak media, Rabu 12 Maret 2025.
Sementara Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat-Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) Ir Ganda Mora Sah M.Si mengungkap salah satu penyebab kerusakan aspal karena kontraktor memakai AMP (Asphalt mixing plant) terlalu jauh dari lokasi pengaspalan sehingga salah satu dampak yang terjadi Aggregat aspal yang sudah dingin saat sampai di lapangan dapat menyebabkan kerusakan aspal.
Faktor lain Kadar aspal tidak sesuai Job Mix Formula, Suhu penghamparan aspal tidak sesuai spesifikasi, Jumlah passing pemadatan kurang. Seperti contoh Jika dalam JMF menyebutkan kadar aspal yang harus dipakai min 6 % maka kadar aspal yang digunakan di lapangan harus 6,% juga.kontraktor tidak boleh merubah kadar aspal di lapangan kecuali JMF juga ikut berubah.
Apabila kadar aspal yang digunakan di lapangan lebih kecil dibanding kadar aspal di JMF akan berakibat fatal pada mutu aggregat aspal di lapangan. Hal itu disebabkan daya rekat akan menjadi tidak maksimal. Hasilnya setelah pengaspalan selesai jalan akan menjadi retak rambut.
Selanjutnya Lapisan pondasi agregat yang tidak padat atau tidak sesuai yang dipersyaratkan akan menyebabkan aspal bergelombang.
Kita melihat disini ada kelalaian dan mufakat jahat dari tugas konsultan pengawas yakni CV. Nanda Nur Riana dalam mengawasi pelaksanaan proyek pembangunan secara menyeluruh, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga serah terima. Apakah hasil pekerjaan jalan poros pekaitan itu sudah ada kebenaran ukuran, jenis, kualitas, dan kuantitas bahan atau komponen sudah sesuai, kenapa baru satu bulan dikerjakan diperbaiki kembali.
Jelasnya, Kita mencurigai indikasi dugaan korupsi proyek pembangunan jalan poros pekaitan yang meliputi Bahan baku berkualitas rendah : Penggunaan material di bawah standar yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. Proses pengerjaan tidak sesuai spesifikasi, Misalnya, lapisan aspal lebih tipis dari yang ditentukan, atau kualitas konstruksi tidak memenuhi standar.Kemajuan proyek lambat dan peralatan yang digunakan jauh di bawah kebutuhan. Pungkasnya.
Sementara Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang ( PUTR ) Kabupaten Rohil melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Lusi Suruadi ST.MH saat dikonfirmasi tim media, Rabu 12 Maret 2025 menjelaskan Sudah tahap perbaikan ,sekarang lagi tahap persiapan dilapangannya menunggu alat kating, Memang blm ditutup pak kondisi bawahnya msh banyak air klu kita paksakan nti takut berulang kerusakannya.
Lusi menambahkan Nanti kalau kondisinya udah bisa dipadatkan baru kita tutup habis.
Memang belum ditutup kondisi bawahnya masih banyak air kalau kita paksakan nanti takut berulang kerusakannya. Nanti kalau kondisinya udah bisa dipadatkan baru kita tutup habis. Ungkapnya. (Tim)