ROKAN HILIR- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar konferensi kabupaten masa bakti 2025-2030.
Konferensi ke 23 PGRI Rohil itu berlangsung di Gedung Misran Rais Bagansiapiapi, Senin (30/6/2025) yang dibuka secara resmi oleh Asisten III Setdakab Rohil Mulyadi Masri, S. Sos dan dihadiri Wakil Ketua PGRI Riau Hj. Kholijah, Ketua PGRI Rohil Dr. Zulfikar, SE, MM, Sekretaris PGRI Rohil Muhaimin Sadri, S,Pi, MM, para pengurus Cabang PGRI se Rokan Hilir serta kepala sekolah, pengawas sekolah yang tergabung dalam jajaran PGRI Rohil.
Dalam sambutannya, Ketua PGRI Rohil Dr. Zulfikar, SE, MM mengatakan, digelarnya konferensi ke 23 ini sesuai anggaran dasar dan mengingat habisnya masa jabatan Kepengurusan PGRI Rohil periode 2020-2025. Dalam konferensi ini akan lahir kepengurusan PGRI Rohil yang baru Periode 2025-2030.
“Hari ini masa jabatan saya selaku ketua PGRI Rohil selama dua periode habis, tentu hari ini akan terbentuk kepengurusan yang baru, mudah mudahan kedepan PGRI makin jaya dan lebih baik lagi dan hak hak nasib guru bisa di perjuangkan bersama sama,” kata Zulfikar.
Zulfikar menambahkan selama ini keberadaan PGRI senantiasa selalu mendukung program-program pemerintah daerah dalam upaya memajukan dunia pendidikan yang merupakan salah satu tujuan utama PGRI.
“Kami dari PGRI senantiasa mendukung dan bersinergi bersama dengan pemerintah daerah kedepan. PGRI akan berupaya dan bersinergi dengan pemda agar dunia pendidikan di Rohil lebih maju lagi,” ujarnya.
Ketua PGRI Rohil saat ini menjabat Sekretaris PGRI Provinsi Riau itu menyakini kepengurusan PGRI Rohil yang baru mampu membawa perubahan yang lebih baik.
“Kami yakin setelah terpilihnya ketua yang baru nanti mampu membawa PGRI Rohil menjadi lebih baik lagi kedepannya. Kami PGRI Riau juga akan terus mendukung langkah PGRI Rohil untuk memajukan wadah PGRI serta memperjuangkan nasib para guru,” tegasnya.
Di kesempatan itu, Zulfikar juga memohon maaf selama 10 tahun ia diamanahkan memimpin PGRI Rohil tentu masih bnyak kekurangan, masih banyak hal guru yang belum mampu diperjuangkannya terutama PPPK dan honor guru yang hingga kini belum menerima gaji.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya,kita sudah berusaha sungguh-sungguh sudah berjuang sungguh-sungguh tapi tentunya itu belum berakhir itu akan diserahkan kepada pengurus PGRI Rohil yang baru. Dan saya juga berpesan bagaimana terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memperjuangkan kepentingan para guru. Mari kita berjuang bersama-sama,”Ajak Zulfikar.
Ia juga mengaharapkan kepada kepala daerah untuk menunjuk kepala dinas pendidikan yang berlatarbelakang berasal dari orang-orang pendidikan.
” Kami minta dinas pendidikan dikelola oleh orang-orang berasal dari pendidikan, itu intinya. Akan hancur sebuah dinas bila tidak dikelola oleh orang yang tidak berkompeten di bidang pendidikan, kalau dia guru kalau dia kepala sekolah dia tau masalah di sekolah, apa masalah guru dan apa masalah siswa, dan juga tau masalah dana Bos,” ungkap Zulfikar sembari minta kepada asisten III untuk menyampaikan kepada bupati Rohil.
Sementara itu Wakil Ketua PGRI Riau Hj. Kholijah menyebutkan konferensi ke 23 PGRI Rohil merupakan konferensi terkahir ditingkat PGRI kabupaten kota di Riau.
“Konferensi PGRI Rohil hari ini adalah yang konferensi yang terakhir kita laksanakan di kabupaten kota di Riau dan mudah mudahan apa yang kita lakukan hari ini tercipta generasi baru pengurus yang professional untuk mengedepankan nasib guru nantinya,” sebutnya.
Hj Kholijah menambahkan dalam konferensi pgri Rohil ini juga akan digelar sosialiasi hukum yang akan disampaikan oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum PGRI Riau.
“Dalam konferensi ini juga akan digelar sosialiasi hukum yang akan disampaikan oleh lkbh PGRI, semoga guru guru bisa paham keberadaan lkbh kita,” terangnya.
Ditempat yang sama, Asisten III Setdakab Rohil, Mulyadi Masri, S. Sos menyampaikan permohonan maaf bupati dan wakil bupati Rohil yang berhalangan hadir karena adanya agenda lain yang harus dihadiri.
” Saya mewakili bapak bupati, pada kesempatan ini adalah pertama organisasi PGRI ini adalah wadah memperjuangkan sesuatu untuk kepentingan para guru-guru yang ada di kabupaten Rohil. Banyak yang harus diperjuangkan termasuk menyangkut kasus hukum, “kata Asisten III.
Ia juga mengakui kondisi para guru-guru di Rokan Hilir.
“Nasib guru kita dari masa ke masa ada hal-hal yang harus kita perjuangkan seperti kesejahteraannya, fasilitas penunjang lainnya. Dan ada juga di beberapa tempat ditemukan guru kita dalam keadaan yang kurang baik dalam melaksanakan tugasnya dan itu harus kita benahi kedepan. Harapan kita melalui konfrensi PGRI ini akan melahirkan pemimpin yang baru pengganti Ketua PGRI Rohil pak Zulfikar semoga lebih baik dari yang sekarang ini, “pungkasnya.