ROKAN HILIR- Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Dumai AKBP. Sasli Rais, SH.,MH menjadi Nara Sumber pada kegiatan Sosialisi dan Penyuluhan Penyalahgunaan Narkoba serta Kenakalan Remaja di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir.
Sosialisi dan Penyuluhan Penyalahgunaan Narkoba itu berlangsung di kantor Penghulu Bagan Jawa, Kecamatan Bangko, Minggu (20/07/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perangkat kepenghuluan Bagan Jawa, tokoh masyarakat para Mahasiswa.
Kegiatan itu diberi tema ” Senergi Pemuda dan Aparutur Desa dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba untuk Mewujudkan Desa Bersinar (Bersih Narkoba) “.
” Bahwa narkotika di Bagansiapiapi khususnya sangat meresahkan masyarakat sehingga perlu upaya bersama untuk melakukan pencegahannya, masyarakat di harap membentuk komunitas anti narkoba,”kata Kepala BNNK Dumai, AKBP Sasli Rais,SH.,MH, Minggu (20/07/2025).
Mantan Kapolsek Bangko itu juga menjelaskan, upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika bisa dengan cara membentuk komunitas atau kelompok remaja yang anti narkoba, bisa dengan melibatkan kelompok ibu-ibu yang peduli terhadap bahaya narkoba.
“Kalau ada pelaku yang mengedarkan narkoba di lingkungan masyarakat harus mampu menolak mereka (pelaku red), masyarakat jangan hanya masif kanapa dampak dari narkoba ini tentu terhadap masyarakat dilingkungan itu sendiri. Kalau masyarakat bersifat pasif tentu ini sangat berbahaya, apalagi di beberapa daerah tertentu sekarang ini perdagangan narkoba sudah masif, pengaruh mereka di masyarakat sudah mengalahi peran-peran tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, istilahnya para tokoh sudah kalah bersaing dengan bandar narkoba karena mereka (pelaku) menjanjikan sesuatu, menyanyikan uang sementara tokoh masyarakat hanya memberikan secara lisan. makanya dalam hal ini kita butuh komunitas-komunitas yang kuat yang peduli terhadap lingkungan, ” harapnya.
Selain itu, orang tua harus terus selektif terhadap pergaulan anak-anaknya karena narkoba itu beredar dilingkungan anak-anak remaja pada umumnya, dari pergaulan mereka karena dari lingkungan mereka bergaul dengan pelaku narkoba kecenderungan mereka untuk menggunakan narkoba itu sangat besar.
“80,8% hasil survei BNN mereka yang menggunakan narkoba itu dari pergaulan bisa dengan cara paksaan dengan pujuk rayu, rasa ingin tahu apa rasanya narkoba, ” ungkap kepala BNNK Dumai.
Menghadapi permasalahan narkoba yang berkecenderungan terus meningkat ada tiga langkah dilakukan BNNK.
“Kita menetapkan strategi penanganan permasalahan narkoba dengan mengambil tiga langkah yang pertama melakukan pemberantasan, penindakan terhadap pelaku bandar narkoba kemudian pencegahan seperti contoh kegiatan penyuluhan, melakukan bimbingan teknis (Bimtek) bersama dengan kelompok pemuda tentang bahaya narkoba pembinaan dan pengawasan, ” pungkasnya. (red)