Zakifri,S.Hi, Bacalon Bupati Rohil
ROKAN HILIR- Zakifri,S.Hi secara terbuka mengungkap alasan di balik keinginannya maju sebagai Bakal Calon Kepala Daerah di ajang Pemilihan Bupati Rokan Hilir tahun 2024.
Menurut Zakifri, keinginannya ikut bertarung di pilkada 2024 di dorong rasa tanggungjawabnya untuk membangun daerah dan manata Rokan Hilir kearah yang lebih maju, bermarwah serta mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang lebih baik lagi.
” Motivasi saya ingin maju sebagai Bakal calon Kepala Daerah ingin menata Rokan Hilir kearah yang yang lebih baik, artinya bukan sekarang tidak baik, tentu kita ingin agar daerah ini bisa lebih maju di berbagai sektor, jadi ini salah satu alasan saya ingin maju dalam kontestasi Pilkada Rohil 2024 nanti, ” ungkap Zakifri saat ditemui Tim bincangriau.com di kediamannya, Kamis (09/05/2024).
Di kesempatan itu Zakifri juga menyinggung soal program yang akan ditawarkan ke masyarakat saat maju pada Pilkada Rokan Hilir 2024. Program tersebut seperti upaya peningkatan usaha di sektor Pertanian. Menurutnya bidang pertanian perlu diperhatikan secara serius oleh pemerintah daerah.
” Kita ada berkunjung ke Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak, di sana kita melihat potensi pertanian komoditi padi hasilnya luar biasa, hasil panen padinya bisa 10 hingga 12 ton per hektar, nah mengapa mereka dapat sementara kita tidak, jawabannya kita harus serius memperhatikan hal ini. Kemudian perlu ditingkatkan peran dan fungsi petugas PPL kita, bila perlu kirim meraka untuk meningkatkan SDM ke daerah-daerah yang sudah berhasil mengembangkan pertanian, dengan dibiayai oleh pemda. Selain itu tidak lupa kita perhatikan kebutuhan petani dari aspek Sarpras (sarana prasarana) seperti Irigasinya, jalan Usaha Tani dan akses lainnya semuanya harus kita fokuskan dengan melibatkan lintas dinas untuk percepatan dan sinergitas dalam bidang pertanian dan perkebunan, ” ujarnya.

Dijelaskan Zakifri, bahwa Pemda Rokan Hilir sudah punya dua Racemiling (Kilang Padi) namun tidak berjalan, kenapa tidak berjalan itu karena tenaga untuk pengembangan Racemiling tersebut belum ada. Menurut pak KUA panggilan akrabnya, kedepan perlu disiapkan tenaga ahli untuk mengelola Racemilingnya serta pendanaan untuk menampung hasil panen padi masyarakat, agar hasil panen padi petani tidak keluar Daerah.
” Di daerah kita ini masih banyak lahan-lahan pertanian yang bisa di olah, jangan sampai nanti petani kita seharusnya layaknya lahan pertanian dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan sawit karena harga padi maupun beras itu semakin mahal. Maka kita harus serius lah menangani bidang pertanian ini, itu nanti kita buat kajian khusus dari aspek pendanaannya, ” kata Zakifri.
Selain bidang pertanian, bidang perikanan juga harus diperhatikan. Dicontohkan seperti kabupaten Bengkalis dan Pulau Rupat, di daerah ini pengembangan perikanan luar biasa. Mereka sudah berhasil membangun tambak udang tiger.
” Untuk mendorong potensi bidang perikanan di daerah kita perlu kita perhatikan, Anak-anak kita tamatan pendidikan perikanan kita tidak ada salahnya kita kirim ke daerah yang berhasil membangun bidang perikanan agar mereka punya kemampuan untuk mengembangkan potensi perikanan di daerah kita, bagaimana PH air dan PH tanah seperti apa, makan ikannya seperti apa, pembenihan seperti apa. Ilmu yang mereka dapat bisa di aplikasi atau diterapkan di daerahnya. Sekarang kita di sini sudah punya tambak kerang, tambak kepiting, tidak tertutup kemungkinan kita bisa bangun tambak ikan sembilang, tambak ikan senangin, tambak ikan bawal. Kita dorong program itu agar APBD kita meningkat dari sektor Pajak hasil Bumi dan lainnya hingga dana APBD terserap dengan tepat baik program jangka Pendek, menengah dan jangka panjang dan benar benar masyarakat dapat menikmati hasil dari kue kue pembangunan yang kita terapkan di wilayah wilayah sesuai dengan potensi yang di milikinya,” sebut Bakal Calon Bupati Rohil.
Untuk pembangunan di bidang-bidang yang lainnya seperti Infrastruktur, ditegaskan Zakifri tentu dilaksanakan sesuai dengan skala prioritas. Pembangunan dibidang infrastruktur itu harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Kalau bidang pertanian, masyarakat butuh akses jalan di bangun jalannya. Jangan pula jalan yang belum layak untuk di semenisasi di semenisasi dulu, kalau itu pengerasan, pengerasan di lakukan dulu.
“Apalah artinya jika kita semenisasi kemudian pembangunannya tidak bertahan lama rusak kembali. Petani itu perlu akses jalannya lancar meskipun di bangun dengan penimbunan aukas (urpil), Kemudian di daerah perkebunan juga seperti itu. Di daerah perkebunan tidak bisa di bangun semenisasi atau pengaspalan sebab tidak bisa bertahan lama karena mobil besar terus keluar masuk di areal perkebunan. Jadi yang dibutuhkan masyarakat petani itu akses jalan yang bagus. Kemudian seperti di Bagansiapiapi sering mengalami banjir apa yang harus segera diatasi. Nah untuk mengatasi banjir ini perlu kajian yang matang. Diperhatikan gotnya, drainasenya karena dinilai debit airnya lebih tinggi di darat dari pangkal menyebabkan parit-parit pembuangan ke laut sering dan mudah dangkal akibat air pasang membawa lumpur, makanya kedepan kita programkan tanggul pada titik titik tertentu, kalau memang air pasang meluap sampai ke darat, di pangkal sungai atau parit kita buat pintu air untuk mengatasi air pasang masuk lewat sungai dan bila perlu disiapkan rumah jaga dan petugas penjaga pintu airnya sehingga bisa selalu dikontrol air yang keluar masuk baik dari darat maupun dari laut. Semua kita butuhkan tenaga teknik dan teknisi yang bagus dari putra putra Rokan Hilir. Intinya pembangunan infrastruktur yang kita bangun itu sesuai kebutuhan dan merata dengan skala prioritas, “ungkapnya.

Disinggung tentang tata cara pengelolaan pemerintahan yang baik dan akuntabel, Zakifri menegaskan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Aparat Sipil Negara (ASN) harus sesuai dengan bidang dan keahlian yang dimiliki ASN tersebut.
“Dibidang birokrasi itu kita tempatkan dan disesuaikan dengan bidang dan keahliannya, kalau dia tamat IPDN kita tempat kan mereka dibidangnya, Kalau ahli bidang pendidikan kita tempatkan di pendidikan, jika ahli di bidang kesehatan kita tempatkan dia di bidang kesehatan begitu juga dengan yang lain-lain nya. Kemudian yang paling penting hak-haknya ASN dan tenaga honorer itu harus terus diperhatikan, jika memungkinkan pembayaran gajinya setiap bulan tepat waktu, ” tegasnya.
Dalam pengelolaan pemerintahan daerah tidak terlepas harus kita sinergikan dengan program pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
” Selain itu yang akan kita fokuskan juga percepatan tembusnya akses jalan dari Kecamatan Sinaboi ke Wilayah Dumai, hingga Kota Bagansiapiapi dan sekitar nya dinamai kota “Buntu” Keseriusan dan skala prioritas harus di gesa dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau dan Pusat agar bagaimana untuk menembus akses jalan lintas kabupaten kota antara Dumai dan Rokan Hilir cepat terselesaikan, kita berkeyakinan jika jalan lintas ini tembus Rokan Hilir tidak lagi disebut sebagai kabupaten buntu seperti sekarang ini Rokan Hilir hanya sampai batas Sinaboi saja. Dengan tersambungnya Dumai dengan Sinaboi sudah barang tentu Rokan Hilir kedepannya bisa lebih maju dari berbagai aspek serta terdongkrak nya perekonomian masyarakat bisa lebih meningkat, ” tandas Zakifri. (Redaksi)